Masih membahas tips yang ada di buku 'Traveling Aja Dulu' karya kak Olivia Dianina Purba. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, buku ini tuh seperti panduan kalau kita mau jadi traveler yang ingin jalan-jalan ke luar negeri. Kalau orang jawa bilang, biar kalau sampai sana nggak kedandaban (tidak kebingungan). Karena sudah memiliki pandangan.
![]() |
Tips Membawa Uang Supaya Hemat Saat Traveling ke Luar Negeri |
Kadang kita masih sering kebingungan saat akan melakukan perjalanan ke negara asing, apakah enak bawa uang tunai atau tidak, enak tukar dulu atau tukar di sana. Belum lagi ntar perasaan, kalau bawa uang tunai kalau kecopetan bagaimana? Kalau nggak bawa juga kalu ada kebutuhan mendadak kurang dan bingung, ya kan?
Dalam buku 'Traveling Aja Dulu' karya kak Olivia Dianina Purba dibahas tuntas. Apa saja? Yuk baca sampai selesai.
6 Tips Membawa Uang Supaya Hemat dan Aman saat Traveling ke Luar Negeri
6 Tips Membawa Uang Supaya Hemat dan Aman saat Traveling ke Luar Negeri
1. Lebih baik menukar uang di Indonesia atau negara tujuan?
Tips dari Kak Olivia dalam kasus ini adalah, lebih baik menukar uang setibanya di negara tujuan. Usahakan jangan menukar uang di bandara, karena nilai uangnya bisa lebih rendah. Lebih baik di money changer dan bandingkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Pilih yang tidak memasang komisi, namanya juga supaya hemat kan?
Tips lain lagi mengapa dalam buku 'Traveling Aja Dulu' kak Olivia memilih menukar uang tidak di bandara? Karena nilai uang di bank lokal lebih terjaga.
2. Bawa uang tunai secukupnya, dan simpan secara terpisah
Yes, kak Olivia berpesan membawa uang tunai eckupnya penting sampai tiba di negara tujuan. mengapa ini pertibangan agar uang tersebut bisa untuk membeli SIM-card, membayar tiket bus, trem, atau membayar taksi dari bandara menuju ke penginapan. Besarannya sesuai dengan kebutuhan. Apalagi sekarang sudah banyak bank negara yang memberikan fasilitas, kartu ATM bisa dibawa ke negara manapun ya kan?
Tips pentingnya nih. Jika kamu berencana tinggal 7 hari dan setiap harinya budget ditarget Rp 500 ribu maka tinggal dikalikan saja. Ambil uang tunai mata uang lokal yang sebanding lantas simpan dibeberapa tempat, untuk menghindari kemungkinan terburuk.
Tempat alternatif untuk menyimpan, bisa di dompet, saku jaket, saku tas, saku celana, atau juga dompet paspor. "Jadi kalau amit-amit kehilangan dompet, masih ada uang cadangan yang disimpan di berbagai tempat.
3. Perhatikan besaran potongan biaya penarikan uang dari ATM
Penarikan uang dari negara lain, akan memakan biaya tersendiri yang dibebankan dari bank kepada kita. Belum lagi biaya konvesti mata uang, maka usahakan sekali atau dua kali melakukan penarikan, agar tidak terkena banyak biaya setiap kali menarik uang.
4. Memanfaatkan remittance jika tinggal lebih lama
Nah, nggak mungkin kan kita ambil uang satu koper gitu? Mungkin saja sih, tapi resiki apalagi tinggalnya lama. Kak Olivia memberikan tips, agar kita tidak rugi dengan memotongan biaya yang besar jika kita bolak balik ke ATM. Ada cara lain, yakni memanfaatkan peran perusahaan remittance seperti western union, mone gram, wrold remit, atau Ria Money. Metode pengiriman uang ini akan membuat kita berhemat dan terhindar dari besarnya biaya pemotongan di ATM pun nilai tukarnya lebih bagus. Kita hanya perlu menggunakan identitas diri, paspor, dan bukti transfer pengambilan. Oh ya, tapi memakan waktu 3-5 hari ya? Jadi bisa dikira-kira saja.
5. Bawa kartu kredit untuk jaga-jaga
Tidak hanya uang tunai yang kita perlukan ketika traveling ke luar negeri, kartu kredit juga perlu dibawa untuk berjaga-jaga. Mengapa? Kita bisa mengumpulkan point dan reward lho serta kartu kredit terhubung dengan Frequent FLyer Program dari sebuah maskapai penerbangan tempat kita jadi member. Yang mana kita bisa mendapatkan poin yang dikonversikan ke dalam programnya.
Kak Olivia menggunakan kartu kredit untuk membayar barang yang nilainya mahal, karena dengan begitu ia tidak perlu menarik uang dari ATM dalam jumlah besar. Namun setelah belanja ia lekas membayar tagihan kartunya, agar tidak jatuh tempo dan membayar bunganya.
6. Memanfaatkan virtual debit/credit
![]() |
Memanfaatkan virtual debit/credit |
Menggunakan virtual debit/credit juga berfungsi untuk berjaga-jaga, mengapa? Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di negara asing ya kan? Misalnya hilang, kecopetan, lupa menaruh, dan lain sebagainya. Maka kita bisa menggunakan virtual debit/credit, baik itu untuk beli tiket pesawat pulang atau bayar penginapan.
Apalagi kalau mendengar cerita negara Eropa yang paling banyak copetnya, haduh! Dari Eiffel-Paris, Air Mancur Trevei Roma, Las Ramblas, Barcelona, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu wajib waspada kepada siapapun. Okai!
Sumber pendukung artikel:
Komentar
Posting Komentar